Mengenal kehidupan
Sahabat RDI Rohimakumulloh..
Hidup adalah kumpulan hari,
bulan, dan tahun yang berputar
tanpa pernah kembali lagi. Setiap
hari umur bertambah, usia
berkurang. Hal itu berarti
kematian kian dekat. Semestinya
kita kian arif dan bijak
menjalaninya, tetap dalam
kesalehan, bertambah kuat
akidah, semakin khusyuk dalam
beribadah, dan mulia akhlak.
Pada puncak kebaikan itu lalu
kita wafat, itulah husnul
khotimah.
Sahabatku Kehidupan jasad
hanyalah sementara di dunia.
Sedangkan kehidupan roh
mengalami lima fase, yaitu:
arwah, rahim, dunia, barzah, dan
akhirat. Berarti hidup di dunia
hanya terminal pemberhentian
menuju akhirat. Allah SWT
mengingatkan, ''Kehidupan
akhirat adalah lebih baik dan
lebih kekal.'' (QS: Al-A'laa [87]:
17). Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam menggambarkan
bahwa hidup ini tak ubahnya
seorang musyafir yang berteduh
sesaat di bawah pohon yang
rindang untuk menempuh
perjalanan tanpa batas. Karena
itu, bekal perjalanan mesti
disiapkan semaksimal mungkin.
Sebaik-baik bekal adalah takwa
(QS Albaqarah [2]: 197).
Orang bertakwa adalah orang
yang sangat cerdas. Ia tidak mau
terjebak pada ''keenakan'' sesaat,
tetapi menderita berkepanjangan.
Karenanya, ia mengolah hidup
yang sesaat ini menjadi berarti
untuk kehidupan panjang tanpa
akhir nanti. ''Dan tiadalah
kehidupan dunia ini melainkan
senda gurau dan main-main. Dan
sesungguhnya akhirat itulah yang
sebenarnya kehidupan, kalau
mereka mengetahui.'' (QS Al-
Ankabuut [29]: 64).
Hidup ini di bawah tatapan dan
aturan Alloh Ta'ala. Segalanya
digulirkan dan digilirkan: hidup,
lalu mati; kecil, akhirnya
membesar; muda, lama-lama tua;
dan muncul kesenangan,
terkadang berganti kesedihan.
Semua fana. Tetapi, di tengah
kefanaan itu, umat Rasulullah
Shollallahu Alaihi wasallam yang
paling sukses --sebagaimana
dijelaskan dalam hadits --adalah
yang paling banyak mengingat
mati, lalu mempersiapkan hidup
setelah mati.
Akhirnya, orang-orang cerdas
akan tahu, sadar, dan yakin
bahwa hidup bukan untuk mati,
tetapi mati itulah untuk hidup.
Hidup bukan untuk hidup, tetapi
untuk Yang Maha hidup.
Karenanya, jangan takut mati,
jangan cari mati, jangan lupa
mati, dan rindukanlah mati.
Mengapa? Karena, kematian
adalah pintu berjumpa dengan-
Nya -- perjumpaan terindah
antara kekasih dengan
KekasihNya.
Subhanallaah, ternyata hidup ini
surga,
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Terpopuler
-
Kerusakan pada otak akibat stroke akan menyebabkan penderitanya mengalami cacat fisik atau mental, karenanya rehabilitas pasca serangan stro...
-
Ghiboo.com - Pernah terbangun dari tidur, tapi sulit bergerak ataupun berteriak? Tenang, Anda tidak sedang diganggu makhluk halus. Berdasark...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar