Siapakah saya,engkau,dia dan mereka
"Ukhti..Kemana Sholat dan
Hijabmu..?? Bismillah.. Sungguh
miris hati ini ketika ada saudari
kita yg mencoba mengajak pada
kebaikan utk sholat, malah
disewotin dgn ejekan: "Untuk apa
sih lu sok ngatur2 gue? atur aja
urusan lu sndiri. yang begitu tuh
yg salah dlam menerjemahkan
alquran...". Astaghfirullah..
Sungguh, saya khawatir, jangan2
kita adalah salah satu yg
dimaksud rasulullah dalam
sabdanya," Sesungguhnya
butanya seseorang adalah bukan
buta kedua matanya, tapi buta
mata hatinya.."(Muttafaq Alaih).
Siapakah saya, engkau, dia, dan
mereka.. sehingga berani bersikap
sombong di hadapan Allah Azza
Wa Jalla? Siapakah saya, engkau,
dia, dan mereka.. sehingga berani
menolak mengenakan jilbab?
Siapakah saya, engkau, dia, dan
mereka.. sehingga enggan
mengerjakan shalat? Apakah kita
semua lupa bahwa telah datang
kepada kita beberapa masa ketika
kita tak ada nilainya sama sekali?
Permulaan kita adalah setetes
mani. Renungkanlah wajah dan
tubuh kita. Perhatikanlah
kekuatan, pendengaran,
penglihatan, dan rasio. Kita yang
telah menikmati semua ini, dari
apakah asalnya? Sesungguhnya,
asal kita adalah dari setetes mani.
Tahukah anda? Dari setets mani !
T.T Lalu Allah berfirman, “Dan
apakah manusia tidak
memperhatikan bahwa Kami
menciptakannya dari setitik air
(mani)? Maka tiba-tiba ia menjadi
penantang yang nyata!” (QS.
Yaasin: 77).
Astaghfirullah..:’(( Wahai engkau
yg merasa cantik.. Wahai engkau
yg merasa tampan.. Wahai
engkau yg merasa berotak
brilliant.. Wahai engkau yg
mengaku keturunan ningrat..
Wahai engkau yg mengaku
pembuat gedung2 bertingkat..
Wahai engkau yg mengaku
jutawan dan milyader.. Wahai
engkau yg bangga dgn mobil
mewah, rumah megah, dan uang
melimpah.. Sudahkah kau pahami
makna Qs.Yaasin ayat 77
diatas…?? Apakah engkau ingin
tahu siapakah dirimu yg
sebenarnya..??? Baik, aku
katakan. Katakan pada orang-
orang yg sombong ketika di
dunia, apa asalmu? Dan apa
jenismu? Dan katakan padanya,
sesungguhnya asalmu dari tanah
dan jenismu dari sperma. Asalmu
di injak-injak oleh kaki, dan
jenismu berasal dari kotoran
tubuhmu yg dibersihkan. “Dan
dari apa kamu tumbuh?
Katakanlah, dari setetes mani yg
hina, lalu Allah menciptakan dan
menghidupkannya” (Qs.Abasa,19)
. Daaaaannnnnn..... Wahai,
manusia yang berasal dari setetes
mani.. Wahai, manusia yang
berasal dari seonggok tanah...
Masih beranikah engkau
menantang Rabbmu? Siapakah
pelindungmu? Bagaimana
mungkin kita berani berkata,
“Kalahkanlah aku dulu dengan
dalil-dalil, karena aku tidak akan
menaati Allah sebelum aku puas
terlebih dahulu dengan dalil-
dalilmu itu.” Lalu bagaimana bisa
setelah itu kita enak saja berkata,
“Buat apa sy sholat tp masih
miskin? buat apa sholat kalau
tidak muncul dari dalm hati..?
Saya tahu pacaran itu dosa, sya
tahu bhwa tidak berjilbab itu
melanggar aturan islam. Saya
tahu itu., tetapi saya jg tak
mampu meninggalkannya.” Hey
sahabat2ku.. Siapakah kamu
sehingga berani berkata TIDAK
kepada Allah? Siapakah kita
sehingga berani melanggengkan
kemaksiatan..? Lihatlah dirimu !
Lihatlah di depan cermin,
perhatikan dan pikirkan asal
usulmu. PIKIRKAN..!!! Dahulu kita
seperti itu. Hanya setets mani dan
seonggok tanah. Tapi sekarang
telah berani berkata, “Tidak, aku
belum siap mengenakan jilbab.”
Allah berfirman, “Ketahuilah!
Bahwa Ia mempunyai hak
menciptakan dan
memerintahkan.”(QS. al A’raf:
54). Zat yang menciptakan kita,
Dialah yang memerintahkan kita
berjilbab. Wahai segumpal
daging.. Wahai setetes mani..
Marilah kita mengingat asal
pertama kalinya. Berawal dari
setetes mani, hingga keluar
menjadi dua mata, dua telinga,
lidah yang bisa berbicara, urat-
urat saraf, dan seterusnya.
Kemudian ia mampu mendengar,
berbicara, dan memiliki
kemampuan untuk bergerak dan
berpikir. Siapakah yang menyuruh
mata untuk melihat dan telinga
untuk mendengar? Lalu kau pakai
utk melihat apa sepasang
matamu..? Lalu kau pakai utk
mendengar apa sepasang
telingamu..? Lalu kau pakai utk
berjalan kemana kedua kakimu..?
Lalu kau pakai utk berbuat apa
sepasang tanganmu..? Lalau kau
pakai utk mengucap apa mulut
dan lidahmu..? Pernahkah kita
memperhatikan betapa jauhnya
diri kita dari Allah setelah Dia
menciptakan kita? Padahal asal
muasal kita adalah setetes mani
yang menjijikkan. Setetes mani
yang jika terkena udara sedikit
saja, niscaya akan rusak dan mati.
Setetes mani ini kemudian dijaga
oleh Allah sehingga lahirlah
diriku, engkau, dia, mereka, dan
kita semua. “Maka Maha Suci
Allah, Pencipta Yang Paling
Baik.” (QS. al Mu’minuun: 14).
Barakallahufikum..semoga
bermanfaat, Wassalam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Terpopuler
-
Sebagai pemilik bisnis online, meningkatkan penjualan Anda adalah salah satu prioritas utama Anda. Memiliki sebuah website dapat meningkatka...
-
YouTube saat ini tengah menjajal fitur baru yang bisa mengubah video yang diunggah ke situsnya ke dalam format tiga dimensi (3D), hanya deng...
-
janganlah merendahkan orang karena asalnya yang bermasalah, tapi hormatilah perbuatan baiknya. jika kita hanya menghargai orang yang masalal...
-
Keiklasan dalam kehidupan susah untuk diterapkan dan susah pula untuk dijalankan karna ikhlas itu susah,kadang dimulut berkata ikhlas tapi ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar